Langsung ke konten utama

SIMPLE OPINION : (the story of simple mistery on new school) BAB 1 BAGIAN 3



Bagian 3 :

saat jam pelajaran memasuki babak akhir , mungkin sekitar 10 menit lagi bel lonceng pulang akan berbunyi .

di sebelah kiri adalah pemandangan luar jendela yang sangat luas dengan lapangan kosong yang membentang luas .

dan di sebelah kanan , pemandangan yang tak kalah indahnya . seorang putri bernama yuuka haruna , siswi tercantik di angkatanku , kata orang –orang sih .

rambut peraknya berkibar dengan penuh kemilauan , kulitnya yang putih itu menambah elok dirinya seperti bulan sabit .

sosok gadis yang sempurna  , itulah penggambaran yang tepat bagi seorang yuuka haruna .

saat terpesona melihatnya , tak terasa bel pulang sudah berbunyi .

*ting -tong* bunyinya bergema sampai ke dalam gendang telingaku . nampaknya akhir dari hari yang panjang ini sudah berakhir di depan mata .

“baiklah anak –anak , hari ini cukup sampai di sini saja . jangan sampai lupa belajar di rumah”

Guru tersebut mengingatkan para murid sambil merapikan perlatannya sendiri .

“hmm . . yuuka haruna ? bisakah kamu membawakan buku catatan di ruang lab pada bapak nanti di kantor “

“baik , pak “

Dia menjawabnya , untuk pertama kali di hari ini , aku mendengar suara dari seorang yuuka haruna .

Suara merdu yang keluar dari bibir kecilnya yang merah itu . suara yang dapat menenangkan orang yang mendengarnya, mungkin suaranya sangat mirip seperti suara Sala Shane .

Itulah yang ada di benakku .

Lonceng yang mengganggu telinga akhirnya berhenti berbunyi juga , guru yang barusan berbicara juga sudah pergi meninggalkan kelas . dan semua murid sudah meninggalkan kelas , termasuk yuuka haruna . dan hanya akulah satu –satunya orang yang masih ada di kelas .

Sebenarnya aku juga ingin segera pulang , tapi kaki dan badanku tidak sepakat denganku . mungkinkah atmosfer pembelajaran tingkat smp ini menghantam keras ke fisik bahkan batinku ? .

*huh . . .* . suara keluhan secara otomatis keluar dari mulutku .

Masa smp begitu sulit , bahkan masa smp ini aku harus mulai mencari pekerjaan part-time untuk memenuhi kebutuhanku dengan adikku . maklum , kami hanya tinggal berdua .

--eeh ? sepertinya aku melupakan sesuatu yang penting ?!?! .

Aku melupakan sesuatu yang penting , apa CPU  otakku terbakar karna panasnya matahari pagi saat upacara tadi ? .

Surat lamaran  .. . . . .aku melupakan surat lamaranku !! untuk mendaftar kerja , bahkan walaupun itu hanya sebatas part-time .

Kejamnya hidup ini , dan kejamnya pula peraturan negara ini ! .

Merenung dalam hatipun percuma , aku harus melakukan sesuatu saat ini , setidaknya itulah yang di pikirkan oleh otakku ini .

Tanpa basa –basi , akupun mengambil sebuah notebook kecil dari dalam tasku . tak menunggu lama , setelah logo window sunder 4 terlihat , akupun segera membuka aplikasi untuk mulai menulis .

Bagaimana aku menulisnya ? mulai dari mana ? , ah . . . .pikiranku melayang . aku harus mulai mencari pekerjaan nanti malam , sungguh sia –sia hidupku karna membuang waktu untuk memikirkan tentang perjalanan pertama pada masa smpku ini .

Pokoknya . . . . . .sial !!!!

·          

Di sore yang indah .

Sekolah memang sudah di pulangkan , tapi masih banyak murid yang masih ada di sekolah , dengan berbagai alasan pastinya .

Dan di tengah sore itu , seseorang sedang mengeluh . dan yang menyedihkan adalah . .orang yang mengeluh itu adalah aku .

Fuwah . . . . capeknya . jadi begini capeknya membuat lamaran perkerjaan ? . sejak saat inilah aku mengerti bagaimana patah hatinya orang yang di tolak oleh lamaran perkerjaan . para pengangguran . . . .aku mulai sedikit mengerti tentang kalian .

Surat lamaran pekerjaan setebal dua halaman berhasil dibuat . good job untuk diriku yang telah lama pusing memikirkan kata demi kata yang harus di gunakan agar kelihatan begitu menyakinkan .

Saatnya pulang.

Membereskan peralatan , akupun bergegas untuk pulang . sebenarnya sih aku tidak terlalu sibuk sore ini . tapi waktu luangku akan ku gunakan untuk bersantai saja , maklum otakku ini rasanya kaku setelah di beri beberapa materi yang rumit .

Dengan santai aku berjalan melewati lorong , lorong yang cukup panjang dengan jendela yang banyak di sebelah kanan . saat ku melihat keluar jendela adalah , pemandangan halaman depan sekolah yang cukup indah , teriakan dari klub olahraga yang masih bersemangat hingga saat ini , dan para siswa yang juga baru pulang sekarang .

Di depanku nampak pertemuan antar dua lorong , lurus dan berbelok ke kiri . sudah pasti jalan pulang adalah belok kiri , sementara lurus menuju ke beberapa gudang .

Saat aku ingin berbelok , dengan penuh melamun , aku tidak menyadari aku akan menabrak seseorang .

Dan saat aku menyadarinya ,

*Gdbruk~* suara tabrakan antar tubuh manusia terdengar , dan salah satunya adalah aku . . akupun belum tahu siapa yang ku tabrak .

Tubuhku terpental jatuh ke belakang , itu karna setumpuk buku yang kutabrak ganti berjatuhan ke arahku , nampaknya momentum tabrakan itu mendorong ke arah belakangku .

“sakitnya ~ “ . aku menggerutu sambil memegangi bagian belakang kepalaku yang nampaknya terbentur ke lantai dengan cukup keras .

Saat aku membuka mataku dengan perlahan , pemandangan yang pertama kali aku lihat adalah kilauan rambut perak yang nampak indah tepat di depanku .

Dan aku menyadari , aku telah menabrak yuuka haruna . atau biasa di sebut dengan “snow white princess “ .

“ ma’af !! aku tidak sengaja “

Spontan aku kaget ,aku langsung meminta ma’af padanya sembari bangun dan merapikan buku berserakan yang di bawa olehnya .

“nggak apa-apa kok , aku juga yang nggak lihat jalan”

Sambil memegangi kepalanya dan sedikit menggerutu , dia menerima permintaan maafku .

Nampaknya dia terpental ke belakang , sama sepertiku .

--mati aku , kalau dia sampai kenapa –kenapa . akulah yang bakal di bunuh fans fanatiknya itu .

Itulah yang kupikirkan dalam hati , sambil merapikan buku paket yang berserakan . aku terus membayangkan hal terburuk yang bisa kurasakan .

Tak perlu waktu lama, Buku dalam sekejap berhasil ku tumpuk dengan rapi , ketakutan akan fans fanatiknya sepertinya membuatku agak merinding . sekejap aku teringat peristiwa di kelas tadi , sungguh menyebalkan .

Setelah berhasil menumpuk buku di tanganku, akupun lekas berdiri . di ikuti oleh berdirinya yuuka haruna , suasana di lorong yang sebenarnya sepi , menjadi lebih sepi dengan tidak adanya obrolan yang bisa di lakukan .

--sial !! hening banget !! legend luar biasa nih suasana . apa yang harus kulakukan ?!

Aku berteriak sembari kebingungan di dalam hatiku yang paling dalam .

Wajah cantik , muda dan menawan itu sepertinya juga tidak bisa mengeluarkan kata –kata yang pas untuk suasana hening ini .

--ayolah ! mulailah berbicara , aku tidak ingin suasana yang hening tidak mengenakkan ini ! bahas apa saja ! aku gak bakal protes , yakin .

Itulah hal yang ingin sekali keluar dari mulutku , namun apa daya .

“ anu- . . . . . “

“ ?? “

Dia sepertinya ingin mengatakan sesuatu , dan aku hanya memasang muka penasaran kepadanya .

“anu- . . . . sebenarnya aku tahu kalau kita ini sekelas , tapi . .. aku tidak tahu siapa namamu”

*gkrek~* suara hati yang remuk terdengar dari dalam tubuhku .

Apa ini !! apa tidak ada yang bisa engkau bahas selain namaku  ? tidak , tunggu dulu , bukankah aku agak sedikit kesal pada yuuka haruna karna tak mengenal namaku ? .

Bodoh amat , memang penting ? .

Sambil menahan kekesalan , aku berusaha menjawab dengan ramah .

“ perkenalkan , namaku haruka harun . sekelas denganmu “

Dia nampak memperhatikn dan seolah berusaha keras mengingat nama yang tidak terlalu terkenal ini .

--maaf saja kalau namaku susah di hafalkan .

Pikirku sembari menahan geram dalam hati .

“ha-ru-ka ha-run , haruka harun . ya , nama yang cukup bagus “

Sambil terlihat kaku , dia mulai mengeja namaku . tapi saat dia menyebut nama yang bagus , entah mengapa hatiku merasa seperti berbeda daripada biasanya .

Jantungku mulai berdegup dua kali lebih cepat dari pada biasanya .

Sambil membawa setumpuk buku yang cukup berat , dan berhadapan dengan siswi baru yang sangat terkenal . nampaknya aku menyadari sesuatu yang amat penting .

Pikiran seketika melayang , dan tanpa di sadari detupan jantungku lebih cepat dari pada biasanya . inikah yang di sebut dengan . . . . . . .”terlalu lama menahan nafas” !!

Tanpa basa –basi , *HAAAH~~ !* nafas yang berat keluar secara langsung dari mulutku , nampaknya aku lupa bernafas karna terlalu kesal dengan sikap gadis cantik yang ada di depanku ini .

Tapi harus di pungkiri . . . . .

Seorang sepertiku , sangat senang ketika sedikit di puji oleh yuuka haruna .

·          

“emm . . .haruka ? kenapa kamu membuang nafas dengan sangat berlebihan , apakah ada yang salah  ? “

Dia bertanya dengan wajah polosnya . membuatku harus menjawab rasa ingin tahunya .

“tidak , bukan apa –apa sih . hanya saja beberapa detik yang lalu aku hampir melupakan satu satunya cara agar manusia tetap hidup . itu saja kok 

“hmp~  . . . ternyata kamu ini tipe orang yang cukup aneh . oh iya , sebelumnya perkenalkan , namaku yuuka haruna , sekelas denganmu . salam kenal , ha~ru~ka ! “

Dengan sedikit menahan tawa , dia mengomentari jawabanku .

Setelah itu dia mengarahkan kedua telapak tangannya yang kosong padaku , nampaknya dia ingin meminta sesuatu , dan itu adalah setumpuk buku tebal yang ada di tanganku .

“apa tidak apa –apa membawa semuanya sendiri ? “

Aku bertanya kepadanya sebelum memberikan setumpuk buku ini .

“tenang aja , aku biasa membawa barang yang berat kok “

“walaupun kamu ini seorang bangsawan ? “

“em..yap “

Dia menjawab dengan cepat , akupun langsung menyerahkan setumpuk buku yang cukup berat ini , *bruk--* suara buku yang berpindah tangan terdengar . diapun * !! * nampak sedikit kaget dengan hal yang kulakukan .

“ya udah , ku serahkan padamu ! bye – bye “

Akupun meninggalkannya dengan setumpuk buku di tangannya .

Dan ekspresi kaget dan tidak menyangka keluar dari raut wajahnya .

Akupun mulai meninggalkan snow white princess itu , sendirian dengan setumpuk buku di tangannya .

·          

Sore yangcerah dan kehidupan yang cerah .

Itulah yang sangat ku harapkan .

Tetapi kali ini yang cerah hanyalah sorenya saja .

·          

Aku berjalan santai di lorong , menikmati pemandangan sekolah baru membuat rasa ingin tahuku semakin ingin bangkit .

--semoga aku bisa merasakan sesuatu yang lebih baik , tentunya di masa smpku ini .

Berpikir dalam hati , membuatku seperti orang yang mengurung perasaan dan tidak bisa mengungkapkan sesuatu secara jujur .

Dan di tengah renungan dari berbagai renunganku hari ini , aku telah sedikit terusik .

Terusik oleh sosok orang yang telah mengusik perjalananku .

Orang yang telah mengikutiku dari tadi .

Tak tahan melihatnya , akupun segera berbalik untuk bertanya apa tujuannya mengikuti dari tadi ,

“ jadi , apa yang sebenarnya kamu lakukan ? “

“ ha-hanya mengantar setumpuk buku yang berat ini ke kantor kok “

Menjawab dengan indahnya , suara kecil yang merdu masuk ke telingaku . rambut peraknya yang mencolok memperindah tampilannya , dan wajah cantiknya yang tiada duanya . sebuah tubuh dan kecantikan yang seimbang dan indah .

Benar sekali , orang yang mengikutiku adalah yuuka haruna .

Dan yang pasti . . . .

Dengan setumpuk buku yang dia bawa .

·          

“benarkah hanya itu ? “

“bener kok ! aku hanya akan mengantar buku ini ke ruang guru saja , hanya itu “

Dia menjawab dengan penuh gelisah .

“tapi perasaanku , arah kantor ke sana loh . lagi pula arahnya tidak searah dengan jalan ini “

“haha~.......... haruka , kamu ini ada ada saja . apakah kamu mau bilang aku mengikutimu karna tidak tahu jalan ? “

Wajah lucunya semakin menunjukkan ekspresi yang gelisah . dan wajah itu pula adalah wajah yang sangat mudah di tebak .

“baiklah . . . . ikuti aku , kalau tidak salaha aku tahu di mana ruang guru berada kok “

Sambil mengeluarkan nafas yang cukup berat , akupun menawarkan ajakan kepadanya .

“eeh !  ,. . . . aku tahu kok tempatnya , beneran !! “

Dia menjawab dengan gelisah , berpikir bahwa aku tahu bahwa dia tersesat .

“sudahlah ikut saja , sekedar untuk mempertajam memori otakmu “

“huh~  . . . . baiklah , apa boleh buat “

Dia menjawab dengan ekspresi kecut .

·          

Di lorong menuju kantor , aku sedang berjalan bersama orang yang paling terkenal di antara para murid baru . orang dengan banyak fans fanatik , yuuka haruna .

Yang ingin ku lakukan sekarang adalah ,  menggali informasi seputar yuuka haruna itu .

Dan semuanya ku mulai dengan sebuah pertanyaan ,

“apa yang menjadi alasanmu bersekolah di ini , erm . . . .yuuka haruna ? ”

Aku sempat salah langkah , aku tidak tahuharus memanggilnya apa .

“panggil aja haruna , gak apa –apa kok “

Sifat feminimnya keluar , dia seperti telah membaca ekspresi datarku ini .

“jadi haruna , kenapa kamu memilih bersekolah di sini ? “

“banyak sih alasannya , mulai dari keluarga dan lain –lain . tapi ada satu yang membuatku penasaran .”

Dia memikirkan jawaban yang bagus , sedikit memancing rasa ingin tahuku ini .

“dan apa itu ? “

“misteri , lebih tepatnya beberapa misteri yang menyelimuti sekolah ini . dan aku ingin memecahkan semua misteri itu “

Aku terdiam kurang mengeti .

--misteri , apa maksudnya ? . semacam legenda sekolah mungkin ? . Benar –benar deh , rasa ingin tahuku benar –benar di bangkitkan oleh yuuka haruna .

“ hmm . . . . cukup menarik , lanjutkan . “

Sambil terus berjalan di lorong , aku menyuruh yuuka haruna melanjutkan penjelasannya .

“aku belum menyelidikinya , tapi aku akan mulai semuanya dari mencari sumber pasti dari misteri itu . semua persiapan cukup sempurna , tapi nyatanya kurang satu hal penting “

“dan apakah hal penting itu ? “

“tunggu dulu haruka , sepertinya meteor pertanyaan yang kamu jatuhkan padaku membuat berat buku ini bertambah , apakah ini yang di sebut hukum relativitas ? .”

Dia secara tidak langsung meminta bantuan soal tumpukan buku itu .

“dasar kamu ini , bilang aja gak kuat . pakai hukum relaivitas segala . “

“iya deh , hanya berjalan dan berjalan sambil berbicara itu hal yang beda loh . apalagi di tambah setumpuk buku yang berat ini . “

*gdbruk~* suara buku yang berpindah tangan terdengar kembali . semua buku yang ada di tangannya di jatuhkan ke tanganku begitu saja , mungkin dia ingin balas dendam karna hal yang kulakukan tadi .

“makasih haruka , kamu ini orangnya sangat baik .”

“hentikan lawakan tidak lucumu itu , aku ini tidak lebih dari seseorang hikkikomori penyendiri yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar , atau bahkan lingkungan tersebutlah yang tidak peduli dengan diriku “

“iya deh haruka , maaf “

sambil melakukan peregangan pada tubuhnya , gadis ini meminta maaf padaku .

--sebegitu capeknya kah membawa setumpuk buku ini ? . kalau iya , kenapa kamu tadi sempet nolak tawaran bantuanku . dasar yuuka haruna .

Mengeluh di hati , apa gunanya juga . memasang wajah muram ini oleh pemikiran ini , yuuka haruna kembali bertanya ,

“ada apa ? “

“nggak ada apa apa kok , sebelum kamu melanjutkan pembicaraan menarikmu itu , aku hanya ingin meminta satu hal penting .”

“ ?? “

Dia nampak bingung , wajah cantik yang kebingungan itu meminta sebuah penjelasan , dan akupun melanjutkan ,

“berhentilah ber-akting di depanku . ya kuakui aktingmu memang bagus , tapi aku tidak akan terpengaruh sepeti para orang –orang itu loh “

Ini bukan gertakan , ini adalah sebuah permohonan dari sikap yang cukup mengganggu pemikiranku . yuuka haruna , selama ini berakting di hadapan semua orang  . memang dia sangat ahli dalam ber-akting , tapi sepertinya aku tidak terlalu terpengaruh .

“hmm . . . .soal akting ya ? ma’af haruka , aku tidak bisa membatalkan aktingku ini begitu saja . banyak alasan aku harus bertingkah laku seperti ini , terutama di sekolah . jadi sedikitlah mengerti , oke ? “

Sangat tenang . wajah yang tenang , gestur badan , eksprei mukapun sangat tenang . dia adalah orang kedua yang kutemui dengan pokerface yang sangat kuat . bahan lebih kuat dari pada orang yang kukenal sebelumnya .

“huh~ berbagai alasan kah ? tuan putri itu memang sesuatu banget ya “

“ngeledekin ya ? memang harus kupungkiri bahwa aku sangat tidak tenang dengan aturan keluargaku tentang penjagaan sifat ini . tapi alangkah baiknya bila kamu dan semua orang memang tidak pernah tahu sifat asliku . “

Ekspresi tenangnya berubah menjadi agak sedih , tetapi wajah cantiknya tetap bertahan dengan memancarkan aura kesempurnaannya . seperti membicarakan sebuah kutukan , yuuka haruna membuatku menelan ludahku sendiri .

--sifat asli yuuka haruna ? mungkin bakal menarik kalau aku bisa menggali informasi tentang itu .

Tapi untuk sekarang , semua rasa penasaranku kupendam dalam -dalam . aku ingin lebih fokus tentang misteri yang di katakan oleh yuuka haruna .

“ lupakan semua itu haruka , aku akan langsung to the point tenang semua ini “

Tiba –tiba banget , dia mulai berjalan dan melanjutkan ,

“aku butuh satu hal lagi , yaitu rekan dan sebuah tim !! “

--maksud anda itu apa ? !

pemikiranku masih belum sepenuhnya mengerti .

“maksudmu tim itu apa ? “

“pertanyaan yang bagus haruka , sebuah tim untuk menyelidiki misteri di sekolahan ini “

Melihatiku bertanya , dia hanya menjawab dengan nada penuh santai . dan akupun kembali bertanya lagi ,

“ intinya ? “

“intiya adalah , kamu haruka , aku membutuhkanmu untuk menjadi member tim yang akan aku bentuk untuk memecahkan semua misteri di sekolahan ini .”

--Apaaa !! ? apa maksudnya , aku tidak mengerti sama sekali , kenapa dia menunjukku ?

Aku semakin tidak mengerti tentang sudut pandangan dari yuuka haruna .

“ma’af haruna , tapi aku menolak . “

Aku menolaknya dengan spontan , diapun nampak kaget . ekspresi kekecewaan langsung keluar dari wajah putih cantiknya itu yang seputih bulan sabit . langkah kakinyapun terhenti tepat di depanku .

--marahi saja aku ini , toh aku juga sudah biasa di marahi orang .

Itulah yang ada di benakku sembari menebak cara haruna marah kepadaku . walaupun sebenarnya aku tertarik dengan ajakannya , tapi ada beberapa hal yang mengganjal isi otakku ini .

“kenapa ! kenapa ! kenapa ! “

Menggembungkan pipinya ke arahku , dia marah seperti anak kecil . dan itu membuatku terkejut , itu semua di luar ekspetasiku tentang cara dia bakal marah .

Yuuka haruna telah marah seperti anak kecil , dan semua arah kemarahan itu di arahkan kepadaku . harum rambutnya sangat menyengat ke hidungku di sertai kemilauan rambut perak yang jarang di miliki orang lain .

“kenapa kamu menolak ajakanku ? cepat jawab haruka , kenapa ! kenapa ! “

Tanpa membiarkan aku berpikir , dia terus menghujaniku dengan pertanyaan . sekali lagi keadaan ngambeknya itu di luar ekspetasiku . . . . . “jangan melihat buku dari sampulnya “ , siapapun yang membuat peribahasa itu , aku akan sangat menghormati orang itu .

Di muka keramaian , dia nampak sangat anggun dan menggambarkan dengan jelas seorang sosok tuan putri , tapi ketika dia membuka sifatnya di luar umum , dia nampak seperti bocah smp labil seperti kebanyakan orang lainnya .

Dan tatapan lucunya itu membuatku harus menjawab pertanyaannya dengan segera ,

“pertama : kenapa harus aku , kenapa bukan  salah satu fans fanatikmu itu ? “

“itu karna- . . . .”

“kedua ! : dari mana kamu menilai bahwa aku pantas menjadi rekanmu , aku ini orangnya gak percaya sama yang namanya takdir loh “

Aku langsung menyambung pertanyaanku dengan tidak memberikan ruang untuknya menjawab .

“ya itu kan- . . . “

“ketiga ! : bagaimana kamu membuktikan bahwa omonganmu itu bukan hoax dan main –main .

Dia terdiam kesal , akupun melanjutkan ,

“ke empat ! : seharusnya- . .. . . .”

“tunggu dulu haruka !! apa ini , dominasi pembicaraan ? kamu tidak memberikan aku sedikitpun waktu untuk menjawab ? “

Perjalanan kembali terhenti ,

“itu karna kam-. . . . . “

“pertama ! : aku memilihmu karna naluriku menyebut bahwa kamu ini seorang detektif murni , lagi pula segerombolan orang yang kau sebut fans itu tidak ada menarik menariknya di mataku . “

“hey –hey , bukankah kata detektif itu sediki- . . . .”

“kedua ! : deduksimu itulah yang membuatku yakin bahwa kamu ini orang yang berbeda dari yang lain , aku sangat kagum dengan kemampuan analisis itu , dan bahkan kamu tidak menonjolkannya sama sekali “

Suasana mulai berubah , aku terdiam sejenak dalam pemberhentian langkah di tengah lorong sepi ini , merasakan sesuatu yang super dingin masuk sampai otakku . sensasi yang belum pernah aku rasakan , perasaan aneh ini timbul dari perkataan yuuka haruna ,

“apa yang kau maksud dengan tidak menonjolkan sama sekali ? “

Di bawah tekanan setumpuk buku yang berat ini , rasa ingin tahuku sekali lagi mulai bangkit , dan orang yang membangkitkan rasa ingin tahuku adalah orang yang sedang berhadapan denganku .

“hmm . . . . memang agak susah meyebutnya , sejenis Dummy check atau missdirection mungkin ? “

--missdirection ? baru pertama kali aku mendengar hal itu .

Haruna menjelaskan dengan sedikit abstrak .

“haruna , aku sedikit mengerti tentang dummy check , tapi aku tidak mengerti sama sekali tentang missdirection ? “

“missdirection , trik yang biasanya digunakan para pesulap untuk mengalihkan perhatian penonton , memang sejenis dengan dummy check sih ? “

Aku sedikit mengerti tentang penjelasan abstraknya , tetapi kurang mengerti beberapa alasan kenapa dia bisa menilaiku seperti itu ? .

“apa yang membuatmu berpikiran seperti itu ? “

“lorong , benar sekali . . .itu karna lorong ! “

--hey hey ? gadis abstrak ini mulai semakin abstrak dengan perkataan yang dia punya .

Lorong ? semuanya tidak bersinambung sama sekali , dan lagi –lagi aku tidak mengerti jalan pikiran dari yuuka haruna .

“ lorong ,  maksudmu lorong itu apa ? . aku sedikit tidak tertarik dengan lawakanmu itu “

Mencoba untuk mencari kebenaran , tapi nampakya menekan yuuka haruna tidak berarti apa –apa , toh buktinya dia tidak merasakan apa apa dari kejengkelanku ini .

“ayolah haruka , aku sedang tidak bercanda kok . itu semua memang di perjelas dengan sebuah lorong . “

“maksudmu ? “

“saat istirahat , lebih tepatnya saat aku melihatmu berjalan di lorong pada waktu istirahat tadi . aku meyadari satu hal penting , yaitu hawa keberadaanmu tidak ada sama sekali . kasus ini sangatlah langka , dimana seseorang tidak akan merasakan hawa keberadaanmu sama sekali , kamu lewat di lorong yang ramai tanpa ada seorangpun yang melirik ke arahmu .”

Terlalu abstrak , lagi –lagi penjelasan yang lumayan abstrak itu diberikan kepadaku .

--bahasamu yang terlalu maju atau otakku yang terlalu mundur sih ?

Aku mulai tidak suka dengan suasana ini .

“tunggu dulu haruna , bukankah dengan kata lain kamu ini menyebut diriku ini di kucilkan dan terlihat sangat menjijikan sehingga orang lain bahkan tidak mau menatapku kan ?! “

Dengan agak marah , aku mengeluarkan spekulasi sederhana yang kudapatkan . sedikit emosipun menurutku tidak apa –apa , menyadari bahwa orang –orang memang tidak pernah memperdulikan bahkan melirik padaku . dan mengakui semua itulah yang membuatku kesal .

“kamu salah ! sekali lagi kukatakan dengan jelas bahwa kamu itu salah !”

Yuuka haruna menjawab dengan sedikit membentak .

Mendengar itu , *Deg!!* suara jantungku berdebar lebih keras , merasa bahwa seseorang telah membelaku dari sebuah pengkucilan .

“apa maksudmu ! bukankah itu memang kenyataannya !? “

Tanpa mengerti apapun , aku kembali membentaknya , mengatakan bahwa penjelasannya tidak di dasari sesuatu yang pasti .

 “sekali lagi kamu salah! Bukannya orang tidak memperhatikanmu , tapi mereka memang tidak bisa merasakan hawa keberadaanmu yang tipis itu , sadarilah bahwa  itu adalah anugrah! ”

Aku tersentak , rasa kekeliruanku yang telah di benarkan yuuka haruna membuatku tersentak dengan sangat keras . dan itu semua membuat mataku terbuka lebar sembari melihat wanita di depanku dengan tatapan kagum .

Di sebuah lorong sepi di hari pertama sekolah , aku mendapatkan sesuatu yang baru . dan itu mematahkan semua pendapatku selama ini tentang diriku sendiri , dan seorang yang berhasil merubah pandangan hidupku itu adalah wanita yang ada di depanku ini .

Untuk saat ini aku mengakui , bahwa yuuka haruna adalah orang yang di penuhi sejuta kejutan .

·          


Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Sniper wanita dari Dunia Anime

Sniper adalah penembak jitu yang mampu menghabisi target dari jarak jauh. Keren kan? Di dalam dunia anime sering ada karakter yang memiliki kemampuan hebat ini, mungkin sebagian besar pengemar anime sudah mengetahui Sinon dari SAO 2. Selain Sinon masih banyak lho Sniper lainnya, Silahkan baca daftar di bawah ini: 7 Sniper dari Dunia Anime Asada Shino/ Sinon dari Sword Art Online 2 Untuk menghilangkan trauma terhadap pistol, Asada Shino bermain game online Gun Gale Online. Di game ini dia memakai nickname Sinon, sniper berbakat dengan senjata andalan PGM Ultima Ratio Hecate II. Prestasi terbaiknya adalah menjadi pemenang bersama Kirito di Bullet of Bullet ke3. Di ALfheim Online, Shino mengunakan karakter Cait Sith pemanah, dia dapat mengenai target sejauh 200m hanya dengan panah yang diperuntukkan untuk jangkauan 100m.  Mey-Rin dari Black Buttler (Kuroshitsuji) Seorang pelayan dari keluarga Phantomhive, saat pertama kali melihatnya tampak Mey-Rin hanyalah pelayan bias

project [ ] bab 1

Prolog: Hampa. Hatiku serasa kosong. Ini peringatan kelima semenjak saat itu. Dan sudah lima tahun berlalu semenjak kejadian tersebut. Lima tahun yang lalu, aku menangis dengan terisak-isak. Menangis di depan sebuah foto di sebuah rumah, lebih jelasnya di sebuah rumah duka. Aku meratapi kehilangan itu dengan mendekam dalam tangisan. Karangan bunga duka menghiasi foto dengan sebuah senyuman tak berdosa tersebut. Mataku memanas, rasanya semua hal yang kulakukan selama ini sia-sia. Lalu tanpa kusadari, air mata mulai deras mengalir ke pipiku. Dan dengan perlahan mulai menetes ke lantai. Dipenuhi kesedihan, aura berkabung ini membuatku semakin mendekam dalam kesedihanku sendiri. Perasan menyesal dan hampa ini membuat dadaku sesak. Dadaku benar-benar sesak, nafaskupun tak beraturan sama sekali. Semua orang menangis dan bersedih, tapi air mata mereka semua hanya karna formalitas dan rasa kasihan semata. Akulah yang paling menderita dan tertekan, kar

proyek "no name" bab 3

BAB 3: Sampai aku menyadarinya, mesato renggepun telah menghilang. Bagian 3-1 1 bulan aku mendapatkan les privat, 1 bulan tersebutlah aku semakin mengenal sosok mesato rengge. Dia adalah seorang penyihir cilik yang sangat terkenal di dunia matematika. Tapi dunia yang dia ketahuipun bukan hanya matematika. Dia suka membaca buku, di atap sekolah ini, dia biasa meminjam dan membaca beberapa buku. Entah itu buku sastra atau hanya sekedar komik saja. Hal yang paling aku ingat saat belajar dengannya adalah kalimat “may i have a large container of coffe?” Mungkin beberapa dari kalian, terutama aku akan kebingungan saat pertama kali mendengar kalimat ini. mungkinkah ini sebuah sajak? Atau sebuah kata-kata? Tapi sayang tidak seperti itu. itu adalah sebuah kalimat kunci untuk mengingat nilai pi dalam matematika. Bila kalian hitung semua huruf perkatanya, maka akan terbentuk kumpulan huruf 3,1415926 yang merupakan nilai pi. Ya, sebenarnya banyak sekali cara unik dan